**Barabai** – Legislator Yazid Fahmi mengkritik keras kinerja kepemimpinan Aulia-Mansyah, menyoroti sejumlah masalah strategis di era pemerintahannya di Hulu Sungai Tengah. Fahmi menilai bahwa pemerintahan saat ini minim dalam menyelesaikan masalah mendasar, seperti rendahnya efektivitas anggaran belanja daerah dan tingginya angka kemiskinan serta ketidakmampuan dalam memaksimalkan potensi Banua Murakata.
Menurut Fahmi, pemerintahan Aulia-Mansyah terlalu fokus pada penghargaan serimoni, sementara masalah mendasar seperti kemiskinan dan pendidikan tetap tidak terselesaikan. Ia menyebutkan bahwa efektivitas belanja daerah yang rendah menjadi salah satu acuan mengapa banyak anggota Dewan mendukung perubahan kepemimpinan untuk perbaikan di Murakata.
“Kita harus mencari pemimpin baru. Kami sudah maksimal mendorong upaya perbaikan, tapi meski ada prestasi seperti Adipura, kami menilai prestasi tersebut tidak berdampak langsung pada urgensi masyarakat. Kami lebih memprioritaskan kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan, mengurangi kemiskinan, dan menanggulangi pengangguran, sesuai dengan perintah undang-undang,” ujar Fahmi kepada awak media.
Fahmi juga menyayangkan banyaknya program-program yang telah dirancang dengan grand desain namun tidak maksimal dalam pelaksanaannya dan dirasakan oleh masyarakat. Ia khawatir jika kepemimpinan tetap sama, masalah yang ada akan terus terulang dan tidak ada perubahan signifikan.
“Jika hanya berganti periode saja tetapi kepemimpinan tetap sama, kami khawatir akan terulang kembali masalah-masalah lama yang gagal diatasi. Periode yang akan datang harus diganti karena pasangan Aulia-Mansyah sudah banyak cacatnya. Kenapa harus dipaksakan lagi?” tegasnya.
Fahmi menegaskan pentingnya perubahan kepemimpinan untuk membawa Murakata ke arah yang lebih baik, dengan harapan agar masalah strategis yang ada dapat diselesaikan dengan lebih efektif.
**(Red)**