Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman S., S.I.K. Hadiri Karnaval Dan Opening Ceremonial Wolobobo Festival 2024

Sibernkri.com // – Jumat 26/7/2024 pukul 14.30 Wita
Kegiatan ini sebagai ajang promosi berbagai tenun khas Ngada, kopi, bambu hingga budaya multicultural yang ada di Ngada sejalan dengan tujuan pembangunan Kabupaten Ngada dengan taglinenya TanTe Nela Paris (Tani, Ternak, Nelayan dan Pariwisata) untuk memenuhi; TUKA (konsumsi), TUKU (tabungan), dan TEKA (yakni untuk dijual/diinvestasikan lebih lanjut).
Para peserta masing-masing mengenakan sarung khas tenun kesukaan mereka. Di Ngada ada tiga etnis besar dan ikut dalam even tersebut yaitu Bajawa, Soa dan Riung

Tak hanya itu, etnis Timor, Sumba, Manggarai, Nagekeo, Bali dan Jawa juga ikut karnaval dengan mengenakan busana daerah mereka masing-masing.

Selain itu, anak-anak pelajar di Kota Bajawa mengenakan sarung tenun khas Ngada tanpa digunting atau dimodifikasi sedemikan rupa sehingga kain tenun terlihat utuh.

Anggota yang tergabung dalam fashion street memperagakan/ memamerkan produk tenun ikat Ngada.

Saat karnaval, barisan pertama diisi dengan marching band SMAS Katolik Regina Bajawa, tiba di lapangan Kartini Bajawa, peserta Karnaval disambut oleh Bupati Ngada, Andreas Paru Bersama pejabat dari kementerian pariwisata, Forkopimda Ngada serta tamu undangan lainnya.

Tarian khas Ngada, Ja’i dan dero dipentaskan disana menambah semaraknya suasana sore hari itu.

Usai acara seremonial pembukaan dilanjutkan dengan seruput ribuan gelas kopi Arabika Flores Bajawa diiringi music gong dan gendang serta tarian-tarian kolosal.

Wakapolres Ngada Kompol Mei Charles Sitepu, S.H., mengatakan ajang ini sebagai bentuk ekspresi atau cara mempromosikan Kabupaten Ngada di tingkat regional, Nasional maupun internasioanl.

Ia berharap agar kegiatan festival Wolobobo Ngada terus dilaksanakan guna semakin menarik perhatian banyak orang atau wisatawan datang ke Kabupaten Ngada.

Lewat kegiatan ini, kita bisa mengetahui bahwa di Ngada ada berbagai macam suku, ras dan agama. Budaya multicultural yang sangat unik misalnya di Riung ada tradisi Larik, di Soa ada tradisi Etu atau tinju adat dan semua saling bersinergi untuk menjaga Kamtibmas Ngada tetap kondusif.

Sementara itu Bupati Ngada, Andreas Paru menyampaikan limpah terima kasih kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif karena sudah menjadikan Wolobobo Ngada Festival sebagai Kharisma Even Nasional tahun 2024.

Ia mengatakan melalui event ini, pihaknya mengajak lebih banyak lagi wisatawan mengunjungi Kabupaten Ngada. Di Ngada tak hanya Wolobobo yang unik dan menarik, tapi masih banyak tempat wisata yang layak dikunjungi.

Sementara itu Direktur Industri Kreatif, Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf RI, Mohammad Amin Abudllah menyampaikan apresiasi karena Festival Wolobobo Ngada merupakan salah satu even yang sangat unik.

Tiga tema yang diusung itu adalah merupakan potensi unggulan sehingga harus konsisten demi terwujudkan kesejahteraan masyarakat.

Ia memuji produk tenun, bambu hingga Kopi Arabika Flores Bajawa. Menurut dia, kualitas produk harus tetap! dipertahankan keasliannya.

Usai acara seremonial dilanjutkan dengan mengunjungi stand pameran. Para pejabat terlihat membeli beberapa tenun dan turunannya serta pernak-pernik bambu lainnya serta Kopi Arabika Bajawa.

Setelah acara seremonial selesai, dilanjutkan ramah tamah dan diakhiri dengan jamuan makan malam Bersama di aula rumah jabatan Bupati Ngada yang berada di depan Mako Polres Ngada.

Kegiatan mendapat pengamanan langsung dari Polres Ngada situasi terpantau aman dan terkendali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *