Banyuwangi – Dunia transportasi laut kembali diguncang kabar duka dengan tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu malam (2/7/2025). Kapal naas tersebut tengah menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali saat insiden terjadi sekitar pukul 23.35 WIB.
Menurut data sementara yang berhasil dihimpun dari Badan SAR Nasional, kapal yang membawa 53 penumpang dan 12 kru kapal itu tenggelam sekitar 25 menit setelah berangkat, tepatnya di perairan Cekik, Gilimanuk. Selain penumpang dan kru, kapal juga mengangkut 22 kendaraan, termasuk 14 unit truk.
Kepala Kantor Badan SAR Wilayah Jawa Timur, Nanang Sigit, mengungkapkan bahwa KMP Tunu Pratama Jaya mulai berlayar dari Pelabuhan Ketapang pada pukul 22.56 WIB. Namun, hanya berselang kurang dari satu jam, kapal dilaporkan tenggelam di tengah perjalanan.
“KMP Tunu Pratama Jaya berangkat menuju Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 22.56 WIB. Kapal itu kemudian dilaporkan tenggelam pada pukul 23.55 WIB, tepatnya di Perairan Cekik, Gilimanuk,” ujar Nanang Sigit saat siaran langsung di Radio Suara Surabaya.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi dan pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan SAR, TNI AL, dan Polairud. Beberapa penumpang yang berhasil diselamatkan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab pasti tenggelamnya kapal, termasuk kemungkinan adanya kerusakan mesin atau faktor cuaca.
Kejadian ini menambah daftar panjang tragedi transportasi laut di Indonesia dan kembali menjadi peringatan penting akan pentingnya keselamatan pelayaran serta pengawasan ketat terhadap armada kapal penyeberangan.