Jambi – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan, pelantikan dan retret Ketua Rukun Tetangga (RT) se-Kota Jambi menjadi tonggak sejarah baru. Pasalnya, dua peristiwa bersejarah tersebut digelar secara bersamaan di Kota Jambi dan merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia.
“Saya akan laporkan kepada Pak Menteri, Pak Presiden, mudah-mudahan diikuti dan jadi inspirasi bagi kepala daerah yang lain,” katanya dalam acara Pelantikan Ketua RT Serentak dan Retret Ketua RT se-Kota Jambi yang berlangsung di Kantor Wali Kota Jambi, Rabu (21/5/2025).
Bima mengungkapkan, berbagai peristiwa penting terus mewarnai perjalanan bangsa. Dimulai dari Pilkada Serentak pertama yang digelar pada 27 November 2024, yang bertujuan menyinkronkan rencana kerja antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Selanjutnya, pada 20 Februari 2025, untuk pertama kalinya pelantikan kepala daerah dilakukan secara serentak oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Lanjut beberapa hari kemudian, sejarah baru berikutnya bagi Republik kita, yaitu terjadinya retret, ospek, penggemblengan, penggojlokan, taaruf, saling mengenal, untuk sinergi, kolaborasi antara seluruh kepala daerah di Magelang,” ujarnya.
Ia mengibaratkan para Ketua RT sebagai pasukan infanteri dalam struktur pemerintahan. Pasukan ini berada di garis terdepan, paling memahami kondisi lapangan, dan paling dekat dengan masyarakat. Menurutnya, seperti halnya pasukan infanteri yang menjadi penentu kemenangan dalam pertempuran, maka dalam pemerintahan, Ketua RT adalah ujung tombaknya.
“Ujung tombak ini adalah yang paling berani. Ujung tombak ini adalah yang paling nekat. Ujung tombak ini adalah yang paling paham,” tambahnya.
Lebih lanjut, Bima menilai Kota Jambi telah menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi. Menariknya, seluruh proses Pemilihan Ketuan RT (Pilkate) tersebut dijalankan dengan anggaran minim, bahkan secara swadaya.
“Hebat, jadi, saya bangga menjadi bagian dari momentum sejarah ini, dan yang pasti saya setuju dengan Pak Wali [Kota Jambi] bahwa serentak ini bukan hanya untuk gagah-gagahan, atau simbolik saja, atau gimmick. Bukan gimmick, tapi serentak adalah untuk sinergi dan kesinambungan,” ungkapnya.
Bima juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Jambi akan memulai program percontohan berupa pemberian bantuan pendanaan kepada 67 RT. Ia berharap dana tersebut disalurkan secara transparan dan tepat sasaran. Ketua RT pun diminta menjadi garda terdepan dalam mengamankan dan mengawal program-program pro-rakyat yang dicanangkan Presiden.
“Cita-cita Presiden Prabowo sederhana Bapak-Ibu, sangat sederhana, [ada] tiga. Rakyat bisa makan dan sehat, rakyat bisa sekolah dan memperoleh pendidikan, dan rakyat bisa mendapatkan pekerjaan dan hidup dengan layak. Itu saja, perut, pekerjaan, dan pendidikan,” tuturnya.
Ia menyebut sejumlah program pemerintah yang perlu dikawal oleh para Ketua RT, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, hingga pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Bima menekankan bahwa sasaran utama program-program tersebut adalah menjadikan rakyat sebagai aktor utama perubahan, sekaligus mendorong Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.
“Titip, inovasi [pelantikan dan retret Ketua RT] ini agar menjadi best practice, menjadi praktik terbaik di Indonesia, dan mudah-mudahan ini juga bisa menjadi Kawah Candradimuka,” tandasnya.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Jambi Al Haris, Wali Kota Jambi Maulana, Wakil Wali Kota Jambi Diza Hazra Aljosha, para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Provinsi Jambi, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Jambi.
Puspen Kemendagri