Ratusan Jeep Wisata Gunung Bromo Terobos Pemeriksaan Tiket, Picu Kemacetan 2 Km dan Aksi Anarkis

Ratusan Jeep Wisata Gunung Bromo Terobos Pemeriksaan Tiket, Picu Kemacetan 2 Km dan Aksi Anarkis

Sibernkri.com // Probolinggo – Ratusan kendaraan Jeep pengangkut wisatawan Gunung Bromo menerobos sistem pemeriksaan tiket masuk milik Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Minggu dini hari (4/5/2025). Aksi nekat ini menyebabkan kemacetan panjang hingga 2 kilometer di jalur masuk kawasan wisata Bromo via Probolinggo.

Insiden bermula sekitar pukul 02.00 WIB, saat sejumlah kendaraan Jeep yang tidak memiliki tiket resmi pembelian online memaksa masuk ke area pemindaan barcode. Penumpukan kendaraan tak terhindarkan, hingga menyebabkan antrean panjang menuju pintu masuk kawasan wisata.

Sekitar pukul 03.00 WIB, puluhan orang yang diduga merupakan sopir Jeep, tour guide, dan calo tiket masuk membuka paksa portal jalan milik TNBTS. Mereka kemudian memaksa masuk ke kawasan wisata tanpa melalui prosedur pengecekan oleh petugas.

Prianto, seorang pemandu lokal Bromo, membenarkan kejadian tersebut. “Yang memaksa masuk itu kebanyakan sopir Jeep, ketua rombongan tamu langganan, dan calo-calo, Pak,” ungkapnya.

 

Setelah beberapa puluh menit, kemacetan sempat terurai. Petugas TNBTS berhasil kembali melakukan pemeriksaan tiket para wisatawan yang diangkut Jeep hingga seluruh kendaraan berangkat menuju kawasan wisata.

Namun, sekitar pukul 06.00 WIB, kemacetan kembali terjadi. Kali ini akibat pertemuan arus kendaraan dari tiga jalur sekaligus: jalur Mentigen (arah sunrise), jalur Seruni Point, dan jalur kendaraan yang kembali dari arah Gunung Bromo. Walaupun jumlah kendaraan lebih sedikit dibanding insiden sebelumnya, situasi justru memanas.

Beberapa pelaku wisata yang merasa dirugikan menggeruduk kantor TNBTS. Mereka menuding petugas sebagai penyebab kemacetan karena dinilai tidak sigap dalam pengaturan lalu lintas dan pemeriksaan tiket.
“Seharusnya pihak pengelola berjaga di setiap pertigaan. Kalau memang kekurangan petugas, ya ditambah. Wisatawan ke Bromo ini kan bayar, Pak,” keluh Supriadi, salah satu sopir Jeep.

Tak hanya melakukan protes keras, sekelompok orang juga dilaporkan bertindak anarkis. Mereka merusak beberapa fasilitas kantor Kepala Seksi TNBTS, bahkan melakukan tindakan tidak sopan terhadap petugas dengan menarik-narik tangan mereka.

Hingga berita ini diturunkan, pihak TNBTS belum memberikan tanggapan resmi atas kejadian tersebut, meski telah dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp oleh awak media.

 

“Tim/Red*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *