KTNA Wonomerto Dorong Petani Mandiri dan Inovatif, Tak Hanya Bergantung pada Pupuk Bersubsidi

KTNA Wonomerto Dorong Petani Mandiri dan Inovatif, Tak Hanya Bergantung pada Pupuk Bersubsidi

Sibernkri.com // Probolinggo – Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Wonomerto kembali menggelar pertemuan rutin dua bulanan yang berlangsung di aula pertanian Kecamatan Wonomerto. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Camat Wonomerto Rosidi, para ketua Poktan dan Gapoktan se-Kecamatan Wonomerto, serta sejumlah narasumber dari unsur pemerintahan dan pihak distributor pupuk bersubsidi.Kamis 23/10/1025.

Dalam sambutannya, Camat Rosidi memberikan dukungan penuh kepada seluruh anggota KTNA agar terus berinovasi dalam mengembangkan sektor pertanian. Ia berharap para kelompok tani dapat terus belajar dan mendalami berbagai aspek pertanian modern.

Sementara itu, Marhapi, salah satu pengurus KTNA Wonomerto, menegaskan pentingnya kemandirian petani dengan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi.

 

“Poktan dan anggota jangan terlalu fokus pada pupuk bersubsidi. Kami mengajak semua petani untuk memanfaatkan pupuk kandang dan pupuk organik lainnya. Ini langkah penting menuju pertanian yang lebih mandiri dan berkelanjutan,” ujarnya.

Di sisi lain, Maat, Bendahara KTNA Wonomerto, menyampaikan bahwa kelompok tani di wilayahnya baru saja menerima bantuan benih kacang tanah dari pemerintah, dengan dua varietas unggulan.

 

“Insyaallah akan kami tanam pada bulan November ini jika kondisi cuaca memungkinkan. Lahan yang digunakan adalah milik KTNA yang telah diamanahkan oleh kelompok tani Hidup Tani Desa Tunggak Cerme,” ungkapnya.

Pertemuan ini juga menghadirkan Haji Samsu, perwakilan distributor pupuk bersubsidi, sebagai narasumber. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya keterbukaan informasi mengenai harga pupuk bersubsidi agar tidak terjadi kesalahpahaman di tingkat petani.

“Harga pupuk bersubsidi saat ini turun sekitar 20%. Saya mengimbau kepada seluruh kios dan kelompok tani agar menyampaikan harga eceran tertinggi (HET) yang sebenarnya, supaya petani tidak dirugikan,” jelasnya.

 

Melalui pertemuan rutin ini, KTNA Wonomerto berharap para petani semakin kompak, inovatif, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi pertanian, serta tidak lagi terlalu bergantung pada pupuk kimia bersubsidi demi terwujudnya pertanian yang berkelanjutan dan sejahtera.

 

“Riz/maat/*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *