Puskersin TNI Gelar Pemantapan Interpreter Bagi Personel TNI

Puskersin TNI Gelar Pemantapan Interpreter Bagi Personel TNI

Jakarta – Dalam upaya memperkuat diplomasi pertahanan dan kerja sama militer internasional, peran interpreter (juru bahasa) TNI menjadi salah satu komponen penting yang kerap berada di balik layar, namun memiliki kontribusi strategis yang signifikan.

Demikian sambutan Kepala Pusat Kerja Sama Internasional (Puskersin) TNI Laksamana Pertama Donny Suharto, S.H., M.Tr. Opsla., saat membuka kegiatan Pemantapan Interpreter atau Penerjemah Lisan bagi Personel TNI, bertempat di Rupat Puskersin TNI Gedung B1 Lt. 6, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Kamis (24/7/2025).

Menurutnya, dinamika geopolitik dan geostrategi global akhir-akhir ini mengalami perubahan yang sangat cepat dan kompleks. Ketegangan antar negara, konflik kawasan, hingga dinamika perebutan pengaruh antar blok dunia, menuntut TNI untuk terus adaptif dalam melaksanakan peran diplomasi pertahanan.

Kondisi tersebut – sambung Kapuskersin TNI, menuntut kehadiran interpreter TNI yang andal dan profesional, yang tidak hanya mampu menyampaikan pesan secara lisan dan tulisan dengan akurat, tetapi juga memahami konteks strategis, budaya, dan sensitivitas diplomatik dalam setiap pembicaraan.

Lebih lanjut disampaikan Kapuskersin TNI, seorang interpreter yang baik bukan hanya pandai berbahasa, tetapi juga wajib memahami materi, tema, dan latar belakang pertemuan. Interpreter juga harus mempelajari profil dan CV pihak lawan bicara, serta memastikan bahwa penyampaian terjemahan dilakukan secara tepat, netral, tanpa menambahi atau mengurangi makna dari pembicaraan yang sebenarnya.

“Namun demikian, kita menyadari bahwa hingga saat ini TNI masih menghadapi keterbatasan jumlah personel yang memiliki kemampuan interpreter yang memenuhi standar tersebut. Ini merupakan tantangan nyata bagi kita semua, mengingat peran interpreter bukan sekadar penerjemah, tetapi bagian dari etalase diplomasi militer Indonesia di hadapan dunia internasional,” pungkasnya.

“Interpreter TNI merupakan representasi peran diplomasi TNI di kancah internasional. Mereka adalah duta komunikasi yang membawa citra profesionalisme TNI di hadapan komunitas internasional. Peran mereka sangat vital dalam memastikan komunikasi yang akurat, efektif dan informatif tanpa menambah atau mengurangi substansi pesan,” tegas Kapuskersin TNI.

Dalam kesempatan tersebut, Kapuskersin TNI mengajak seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan pemantapan dengan penuh keseriusan, semangat belajar yang tinggi, serta dedikasi yang kuat untuk memberikan kontribusi terbaik bagi institusi TNI dan bangsa Indonesia.

“Harapan kegiatan pemantapan interpreter ini adalah menjadi langkah strategis dalam memperkuat posisi TNI dalam diplomasi pertahanan yang profesional, modern, dan disegani di tingkat global,” ujar Kapuskersin menutup sambutannya.

Program pemantapan interpreter ini diikuti oleh puluhan prajurit TNI dari ketiga matra, TNI AD, TNI AL, dan TNI AU yang berdinas di lingkungan Mabes TNI. Materi pemantapan yang diberikan mencakup teknik penerjemahan simultan dan konsekutif, komunikasi antar budaya, terminologi militer dalam bahasa asing, serta praktik langsung melalui simulasi skenario menerjemahkan pidato dari bilik interpreter maupun saat mendampingi pejabat militer melaksanakan Courtesy Call.

Kegiatan ini juga melibatkan para instruktur TNI yang telah berpengalaman sebagai interpreter dalam misi PBB, latihan bersama, maupun pertemuan-pertemuan militer internasional di tingkat strategis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *