Oknum Guru SDN Resongo 1 Probolinggo Dituding Perlakukan Wali Murid Kasar Dan melontarkan tak butuh murid

Sibernkri.com // Probolinggo – Perilaku seorang guru di SDN Resongo 1, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Probolinggo, baru-baru ini mengejutkan warga dan orang tua murid. Salah satu oknum guru yang berinisial (I) dituding memperlakukan wali murid dengan cara yang kurang sopan dan tidak menghargai, yang tentunya mencoreng citra dunia pendidikan di daerah tersebut. Selasa,14 /01/ 2025

Oknum Guru SDN Resongo 1 Probolinggo Dituding Perlakukan Wali Murid Kasar Dan melontarkan tak butuh murid

Kejadian bermula saat sejumlah wali murid kelas 1 duduk di area sekolah. Tiba-tiba, oknum guru tersebut mendekat dan dengan wajah sinis mengatakan, “Anaknya dibawa pulang saja.” Kalimat tersebut disampaikan dengan nada tinggi yang membuat para wali murid merasa terhina. Salah seorang wali murid mengatakan, “Bukan hanya cara bicaranya yang kurang baik, tapi seolah-olah anak saya disuruh berhenti sekolah.”

Tuduhan ini membuat beberapa wali murid geram dan mengharapkan adanya tindakan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo. Mereka mendesak agar oknum guru tersebut diberi pembinaan agar tidak terjadi lagi peristiwa serupa yang dapat merusak citra pendidikan.

Oknum Guru SDN Resongo 1 Probolinggo Dituding Perlakukan Wali Murid Kasar Dan melontarkan tak butuh murid

Tim investigasi media gabungan yang mencoba untuk mengonfirmasi kebenaran peristiwa ini ke pihak sekolah, ternyata menemui kendala. Kepala sekolah tidak dapat dihubungi dan hanya ditemukan bendahara sekolah serta beberapa guru lain yang tidak memberikan penjelasan yang memadai. Setelah menanyakan soal kejadian tersebut, bendahara sekolah, Rini Junaidah, membenarkan bahwa kejadian itu memang benar terjadi.

Investigasi selanjutnya dilakukan ke kantor Korwil Kecamatan Kuripan, untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut dari pihak yang berwenang. Chamim Mustofa, Kepala Korwil, juga mengonfirmasi bahwa insiden tersebut memang benar terjadi. Menurutnya, setiap guru harus memiliki pendekatan yang lebih bijaksana terhadap orang tua dan siswa, terutama di lingkungan yang lebih sensitif seperti pedesaan. Ia mengungkapkan, pihaknya sedang memproses masalah ini dan akan memberikan pembinaan agar tidak terulang kembali di masa depan.

“Kami melayani masyarakat yang berbeda-beda, kalau di kota mungkin lebih tegas, tapi di sini perlu pendekatan yang lebih kondusif,” ujar Chamim Mustofa. Meskipun demikian, ia berharap kejadian ini tidak mempengaruhi hubungan antara guru, orang tua, dan pihak sekolah. Tak hanya kepala Korwil Kuripan, Camat Kuripan juga angkat bicara terkait hal diatas, Camat Taufik meminta ke kepala Korwil untuk memberikan evaluasi kerja terhadap kepala sekolah, guru dan juga staf agar mereka semua tau bahwa mereka juga dinilai dan diawasi. Kalau dirasa dalam penilaian itu kurang, ya harus dilaporkan ke pimpinan dinas agar mendapatkan pembinaan langsung. Apa mau dipindah dan lain sebagainya. Saya juga berharap untuk management juga dilakukan secara transparan, baik dana Bos dan Anggaran lainnya yang berasal dari pemerintah untuk benar-benar digunakan untuk kepentingan sekolah tersebut.

Bagi warga dan wali murid, mereka berharap agar Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo segera mengambil tindakan yang tepat, agar citra pendidikan di Probolinggo tetap terjaga. Mereka juga meminta agar pihak terkait memberikan edukasi kepada para guru agar lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang tua siswa. Sebagai pihak yang menjadi panutan, setiap guru seharusnya dapat menunjukkan sikap yang sopan dan profesional.

“Red/tim/**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *