Tuban – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Botan Matenggo Woengoe (BMW) terus memperkuat eksistensinya sebagai mitra kritis dan penggerak perubahan sosial di masyarakat. Di bawah kepemimpinan Ketua Umum Matenan Arifin, BMW berkomitmen untuk mendorong keadilan sosial, pemberdayaan masyarakat akar rumput, dan penegakan hukum yang berkeadilan.
Visi LSM BMW
LSM Botan Matenggo Woengoe (BMW) memiliki visi:
“Mewujudkan masyarakat yang adil, berdaya, dan sejahtera melalui pengawasan sosial, advokasi kebijakan, serta pemberdayaan komunitas berbasis kearifan lokal.”
Misi LSM BMW
- Advokasi dan Pengawasan Sosial
Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah serta advokasi atas hak-hak rakyat yang terpinggirkan, termasuk buruh, petani, perempuan, dan anak-anak. - Pemberdayaan Masyarakat
Menyelenggarakan pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan terhadap kelompok masyarakat agar mampu mandiri secara ekonomi dan sosial. - Penegakan Hukum dan Transparansi
Mengawal pelaksanaan hukum yang adil dan mendorong keterbukaan informasi publik dalam penyelenggaraan pemerintahan. - Pelestarian Nilai-Nilai Kearifan Lokal
Menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan tradisi lokal sebagai bagian dari identitas dan daya tahan sosial masyarakat. - Kolaborasi dan Kemitraan Strategis
Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga internasional, dan komunitas sipil lainnya demi memperluas dampak perubahan.
Sosok Ketua Umum: Matenan Arifin
Matenan Arifin dikenal sebagai aktivis senior yang telah lama bergelut dalam dunia sosial dan pemberdayaan masyarakat. Dengan gaya kepemimpinan yang tegas namun merangkul, ia bertekad membawa BMW menjadi kekuatan masyarakat sipil yang progresif, independen, dan berpihak pada rakyat kecil.
“BMW bukan hanya lembaga, tapi gerakan moral. Kami hadir untuk memastikan bahwa suara rakyat tidak dibungkam dan hak-hak masyarakat tidak diabaikan,” tegas Matenan dalam salah satu pernyataannya.